SANG FAJAR TEMPAT BERKREASI TANPA HENTI

Sabtu, 31 Desember 2016

Tahun Baru Masehi Vs Tahun Baru Hijriyah

   Merayakan natal dan tahun baru masehi masih masih menjadi kontroversi di kalangan umat, cendikiawan dan para ulama. Ada beberapa ulama dan cendikiawan beranggapan bahwa tidak apa - apa kita mengikuti perayaan natal dan tahun baru masehi karena itu adalah wujud dari toleransi beragama, Tetapi juga ada para ulama yang beranggapan bahwa mengikuti perayaan natal dan tahun baru masehi hukumnya adalah haram, mereka beranggapan seperti itu karena hal itu sesuai dengan hadist nabi yang menerangkan tentang larangan kita menyerupai suatu kaum.



   Dalam hadist tersebut nabi menerangkan bahwa kita dilarang menyerupai suatu kaum, jika kita mengikuti apa yang di lakukan kaum kafir berarti kita termasuk kedalam golongan orang kafir.

   Menurut pendapat saya dari kedua pendapat di atas bahwa saya agak pro dengan pendapat yang membolehkan karena itu adalah wujud dari toleransi beragama, Tetapi sejujurnya saya sejak masuk SMP saya sudah tidak pernah keluar dari rumah untuk mengikuti euforia dari malam pergantian tahun baru masehi, paling - paling saya hanya ada di rumah ato berkumpul dengan anak - anak karang taruna Sang fajar di balai Rt.

   Dalam perayaan natal dan tahun baru masehi begitu gegap gempita, hal itu membuat saya sedikit berfikir tentang perayaan hari besar islam seperti tahun baru hijriyah dan maulid nabi. Saat perayaan natal dan tahun baru masehi semua orang ramai - ramai menyalakan petasan yang menandakan telah terjadinya pergantian tahun, tetapi apakah itu terjadi pada perayaan tahun baru hijriyah dan maulid nabi apakah semua orang islam berkumpul di suatu titik seperti pada perayaan tahun baru masehi terus bersholawat bersama. Meskipun menurut beberapa pendapat ulama merayakan maulid nabi dan tahun baru hijriyah juga haram.Tetapi menurut saya dari pada kita merayakan natal dan tahun baru masehi yang tidak mendapat apa - apa lebih baik kita merayakan maulid nabi dan tahun baru hijjriyah karena di situ kita mendapat pahala dari sholawat yang kita ucapkan.
Share:

Senin, 19 Desember 2016

Pemuda Bangsa

   Pada postingan kali ini saya akan membahas tentan pemuda bangsa. para pemuda penerus bangsa di masa depan. peran pemuda pada negara ini sangatlah besar dari masa penjajahan hingga sekarang ini, tetapi beberapa tahun belakangan ini ada beberapa kasus kejahatan yang di lakukan oleh para pemuda bangsa. hal ini membuktikan bahwa ada penurunan nilai moral pada para penerus bangsa.

   Bangsa indonesia ini dulunya terkenal dengan orang-orang yang ramah, suka bergotong-royong, suka dengan kebersihan dan selalu peduli. tetapi kenyataannya sekarang ini pemuda indonesia banyak yang egois (memikirkan dirinya sendiri), sering membuang sampah sembarangan dan tidak peduli dengan sekitar. Dari sikap pemuda yang seperti itu akhirnya bayak masuk paham atau aliran sesat yang bisa memprovokasi mereka untuk menjadi teroris atau sebagainya.

   Sudah saatnya para pemuda kembali menumbuhkan rasa cinta negri sendiri, karena jika kondisi pemuda indonesia berlanjut hingga 50 tahun kedepan bangsa indonesia ini akan kesulitan untuk mencari pemimpin negara yang hebat seperti Ir. Soekarno yang berhasil menyatukan bangsa indonesia ini. menumbuhkan rasa cinta negri sendiri pada pemuda dimulai dengan mengenal budaya negara indonesia terlebih dahulu. budaya negara indonesia sangatlah banyak mulai budaya nenek moyang, budaya orang india, portugis, inggris, jepang, belanda dn budaya orang cina yang mereka bawa pada masa kerajaan dan penjajahan dulu. 

   Memiliki banyak budaya bukan berarti kita mudah terpercah belah, tatapi banyak budaya tersebut adalah anugrah yang di berikan tuhan kepada negara kita negara indonesia ini. ada 1 perbedaan yang paling mencolok negara kita dengan negara yang lainnya yaitu negara kita memiliki semboyan "BHINEKA TUNGGAL IKA" yang memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua. dengan mengenal negara sendiri dan menumbuhkan rasa cinta terhadap negara dimaksudkan agar para pemuda indonesia terhindar dari golongan extrimisme yang merasa bahwa apa yang diyakininya yang paling benar.
Share:

Jumat, 25 November 2016

Sejarah Singkat Hari Guru di Indonesia

   Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa karena dari ilmu yang di berikan olehnya kita bisa menjadi dokter, ilmuan, polisi, tentara, dan lain sebagainya. Setiap negara memiliki cara dan hari peringatan guru yang mungkin berbeda - beda, seperti


  1. di nagara tetangga kita Malaysia, di sana hari guru di tetapkan pada tanggal 16 Mei karena pada tanggal 16 Mei 1956 Majelis Undang - undang Persekutuan Tanah Melayu menerima rancangan kurikulum dari laporan Jawatankuasa pelajaran.
  2. sedangkan di Republik Rakyat Cina hari guru di tetapkan pada tanggal 10 september dengan cara murid - murid memberikan hadiah balas jasa terhadap guru, seperti kartu ucapan dan bunga
  3. hari guru di Vietnam di peringati pada tanggal 20 November dengancara meliburkan para siswanya untuk mengunjungi guru di rumah masing - masing.

   Dan masih banyak lagi negara yang memiliki cara dan hari peringatan guru berbeda tetapi hari guru dunia di peringati pada tanggal 5 Oktober sejak tahun 1994. Tujuan di peringati hari guru adalah untuk memberikan dukungan kepada guru di seluruh dunia dan menyakinkan mereka bahwa keberlangsungan generasi kedepan di tentukan oleh guru.



   Sejarahnya di Indonesia peringatan Hari Guru jatuh pada tanggal 25 November, karena pada tanggal 25 November 1945 adalah hari terbentuknya PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh di kalangan guru - guru bangsa Indonesia. Oraganisasi perjuangan guru - guru pribumi pada zaman belanda telah berdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Organisasi ini berisfat Unitaristik yang berarti suatu kesatuan yang tidak memandang Ijazah, Suku, Aagama, dan lain - lain, Organisasi ini beranggotakan Guru bantu, Guru desa, Kepala sekolah, dan Pemilik Sekolah. Dengan latar pendidikan berbeda - beda mereka umumnya bertugas di sekolah desa atau sekolah rakyat angka dua atau sekolah rakyat untuk anak - anak dari masyarakat biasa pada waktu itu.


   Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain Kepala HIS (Hollandsch-Inlandesche school) artinya sekolah belanda untuk bumi putera yang dulu selalu di jabat oleh orang belanda, satu per satu pindah tangan ke orang Indonesia. Akhirnya, Muncullah cita - cita kesadaran bahwa perjuangan para guru Indonesia tak lagi tentang perbaikan nasib maupun kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi memuncak menjadi perjuangan nasional. 

   Pada tahun 1932 PGHB berganti nama menjadi PGI (persatuan Guru Indonesia). perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata "Indonesia" mencerminkan semangat kebangsaan yang sangat di benci belanda, tapi sebaliknya kata "Indonesia" ini sangat di dambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.


   Pada masa pemarintahan Jepang banyak organisasi yang ditutup termasuk PGI. barulah setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, PGI mulai bargerak. Kongres Guru Indonesia digelas pada 24-25 November 1945 di Surakarta. Para peserta kongres sepakat menghapuskan semua organisasi dan kelompok guru berlatar belakang perbedaan tamatan, lingkungan perkerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku. Inilah awal mulanya bersatunya guru - guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Saat itu, Mereka akhirnya meresmikan kelahiran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945 dengan 3 tujuan utama, yakni:

1.  Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia. 
2. Mempertinggi  tingkat  pendidikan  dan  pengajaran  sesuai  dengan  dasar-dasar kerakyatan.
3.  Membela hak dan nasib buruh umumnya,  guru pada khusus

   Sejak kongres Guru Indonesia, Semua guru di seluruh indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan untuk memberikan penghargaan terhadap perjuangan guru setiap tanggal 25 November di peringati sebagai Hari Guru Nasional. Hal itu di tetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.

Share:

Kamis, 10 November 2016

Sejarah Hari Pahlawan

Hari pahlawan

   Peringatan Hari pahlawan di tujukan untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa indonesia yang telah meninggal dunia untuk mempertahankan bangsa indonesia dari serangan para penjajah. Peristiwa besar ini terjadi bertepatan dengan tanggal 10 November 1945. Pertempuran ini merupakan pertempuran terakhir Bangsa Indonesia melawan penjajah. Setelah pertempuran ini Bangsa Indonesia telah bebas dari ancaman penjajah.

   Sejarahnya pertempuran ini dimulai dari pengibaran bendera Belanda pada tanggal 18 September tepatnya pukul 21:00 Belanda mengibarkan benderanya tanpa persetujuan pemerintah RI di Surabaya. Ke esokan harinya ketika pemuda Srabaya menetahui perbuatan yang di lakukan oleh Belanda, pemuda Surabaya berkumpul dan bergegas masuk ke hotel Oranje yang sekarang bernama hotel Majapahit yang berada di jalan Tunjungan No 65, Surabaya. Belanda pun tidak mau menurunkan benderanya tersebut dan bersekukuh tidak mengakui kedaulatan Indonesia, akhirnya pertarungan pun terjadi. Segera suara tembakan terdengar dan beberapa orang mulai berjatuhan, dan beberapa pemuda Indonesia berhasil memanjat tiang dan merobek garis biru bendera Belanda.


   Kemudian, pada tanggal  25 Oktober, Sekitar 6000 pasukan Inggris dari 49 Brigade dari Divisi 23 yang di pimpin oleh Brigadir Mallaby, datang ke Surabaya. Mereka di perintahkan untuk mengatur pemulihan sekutu tawanan perang. Namun Inggris memiliki tujuan lain, yaitu merebut kembali Surabaya untuk Belanda.



   Setelah tragedi di hotel Majapahit, pada tanggal 27 Oktober, Meletuslah perang pertama antara pasukan Indonesia melawan tentara Inggris. Serangan yang semula hanya serangan - serangan kecil dari hari kehari barubah menjadi serangan umum yang banyak memakan korban di kedua belah pihak, Semakin memanasnya situasi di Surabaya akhirnya Jendral D.C. Hawthorn meminta bantuan Ir. Soekarno untuk meredakan situasi.

   Pada akhirnya gencatan senjata pun terjadi dan berhasil di sepakati oleh kedua belah pihak pada tanggal 29 Oktober. Suasana kota Surabaya pun berangsur - angsur mereda, Walaupun begitu tetap saja masih belum aman terkendali dan masih tetep saja sering terjadi bentrokan - bentrokan bersenjata antara pemuda Surabaya dan tentara Inggris.

   Puncaknya bentrokan ini terjadi pada saat terbunuhnya Brigadir Jendral Mallaby, pada tanggal 30 Oktober sekitar pukul 20:30. Bentrokan ini terjadi saat Mobil Buck yang di tumpangi Jendaral Mallaby berpapasan dengan kelompok milisi Indonesia ketika akan melewati Jembatan Merah. Peristiwa baku tembak ini di sinyalir kuat timbul karena kesalah pahaman 20 anggota pasukan India pimpinan Mallaby memulai baku tembak tersebut tidak mengetahui bahwa gencatan senjata sedang berlaku karena mereka terputus kontak dan telekomunikasi. Kesalah pahaman tersebut berakhir dengan tewasnya Brigadir Jendaral Mallaby oleh tembakan pistol pemuda Indonesia yang sampai sekarang tidak diketahui namanya, dan terbakarnya mobil tersebut terkena ledakan granat yang menyebabkan jenazah Mallaby sulit dikenali.



  Kematian Mallaby ini membuat pihak Inggris marah terhadap pihak Indonesia dan berakibat pada putusan pengganti Mallaby, yaitu Mayor Jendral Eric Carden Robert untuk mengeluarkan ultimatum untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan terhadap tentara AFNEI dan administrasi NICA. Dan batas akhir ultimatum adalah jam 06:00 pagi pada tanggal 10 November



 Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi pejuang dan rakyat Indonesia yang telah banyak membentuk badan perjuangan atau milisi. Ultimatum tersebut juga di tolak oleh pihak Indonesia karena pada waktu itu Republik Indonesia telah berdiri.

   Pada tanggal 10 November tersebut tentara Inggris memulai melancarkan serangan berskala besar, yang di awali dengan pengeboman udara ke gedung - gedung pemerintahan di kota Surabaya, dan kemudian mengerahkan 30000 pasukan infanteri, dan beberapa pesawat terbang, tank, dan kapal perang. Tentara Inggris kemudian membombardir kota Surabaya dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil menjadi korban dalam serangan tersebut.

   Diluar dugaan pihak Inggris yang mengira bahwa perlawanan di Surabaya dapat di taklukkan dalam tempo 3 hari, Tetapi para tokoh masyarakat seperti Bung Tomo yang berpengaruh besar dalam memotivasi dan memberikan semangat kepada para pemuda untuk bangkit dan tidak gentar melawan pasukan Inggris yang diengkapi dengan senjata cangihnya. Dengan keyakinan yang tinggi, serta semboyan " MERDEKA ATAU MATI" berhasil membuat pemuda Surabaya bangkit, pantang menyerah dan dengan gagah berani melawan tentara Inggris di Surabaya.




   Selain Bung Tomo ada juga beberapa tokoh - tokoh agama yang terdiri dari golongan para ulama' serta kiai - kiai pondok seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kiai - kiai pesantren lainnya juga mengerahkan santri - santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan. Pada waktu itu banyak masyarakat tidak begitu patuh pada pemerintah tetapi masyarakat lebih patuh dan taat kepada para kiai, Sehingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung lama.


 Meskipun akhirnya surabaya jatuh di tangan tentara Inggris, tetapi semangat juang pemuda Surabaya harus kita beri apresiasi yang telah berhasil manahan serangan tentara Inggris selama 3 minggu lamanya dengan peralatan seadanya sedangkan tentara Inggris di dukung dengan peralatan dan perlengkapan yang sangat canggih.

   Setidaknya 6000 - 16000 pejuang dari Indonesia yang tewas dan 200000 rakyat sipil mengunggsi dari Surabaya, sedangkan korban dari Inggris kira - kira sejumlah 600 - 2000 tentara tewas. Banyaknya pejuang yang gugur dan penduduk sipil menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian di kenang sebagai hari pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.


   Begitulah cerita singgkat dari sejarah tentang 10 November. Untuk mengingati hari pahlawan pada tanggal 10 November biasanya murid - murid dan para dewan guru di sekolah - sekolah di Surabaya memperingatinya dengan memakai baju pahlawan seperti polisi, tentara, guru, dan lain - lain. Dalam memperingati hari pahlawan Provinsi Jawa Timur juga mengadakan pelaksanaan "Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto - Surabaya"untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur di Surabaya.

   Sekian postingan dari saya kali ini semoga postingan yang saya share kali ini bermanfaat.


Share:

Jumat, 28 Oktober 2016

28 Oktober

Tahukah anda bahwa ada beberapa peristiwa penting yang bertepatan terjadi pada tanggal 28 oktober yaitu :
1. Pada Tahun 1886 adalah peresmian patung liberty yang diberikan Perancis kepada Amerika Serikat
2. Pada Tahun 1918 adalah Hari Kemerdekaan Cekoslowakia dari Austria dan Hongaria
3. Pada Tahun 2004 adalah penemuan Manusia Kera Homo Floresiensis di Pulau Flores, Indonesia            yang dilaporkan di jurnal ilmiah Nature
Homo Floresiensi

4. Pada tahun 1928 adalah hari dimana pertama kalinya Deklarasi Sumpah Pemuda Indonesia Raya di        kumandangkan
Naskah Sumpah Pemuda

Pada postingan kali ini saya hanya mengingatkan kembali tentang perjuangan bangsa indonesia terutama para pemuda bangsa. Selain melawan penjajah dengan berperang para pemuda bangsa pada jaman dahulu juga membuat suatu pengakuan dengan mengikrarkan "Satu tanah air, Satu bangsa, Satu bahasa". Sangatlah banyak dan begitu berat pengorbanan para pemuda terdahulu karena yang dikorbankan para pemuda terdahulu adalah "NYAWA" mereka sendiri. Kita sebagai pemuda penurus bangsa seharusnya menghargai dan meneruskan perjuangan mereka dengan berbagai hal positif yang bisa mempekuat persatuan bangsa ini. Contoh saja yang simpel budayakan gotong royong dalam melakukan segala hal yang baik dan saling bertegur sapa saat bertemu. Tetapi kebanyakan pemuda di indonesia saat ini banyak yang tidak mengakui negaranya sendiri. Contoh saja dari gaya hidup, masyarakat indonesia saat ini sangat banyak yang meniru - niru gaya orang barat dari fashion, makanan, bahasa, dan dunia hiburan seperti musik dan film, ini masih belum juga para pemuda yang suka menggunakan narkotika dan minum alkohol. Jika para pemuda jaman sekarang sudah seperti ini bagaimana nasib bangsa kita 50 tahun kedepan, Jadi apakah bangsa indonesia ini kelak jika para penerus bangsa yang sekarang ini sudah tercemar oleh budaya asing. Saya sebenarnya tidak juga melarang jika kita menyukai hal - hal lain dari bangsa asing tetapi janganlah hal - hal yang kalian suka itu membuat kalian lupa dengan budaya sendiri.
Sekian postingan dari pendapat saya tentang peringatan hari sumpah pemuda
Dan pesan bagi para pemuda bangsa ini untuk selalu menjaga atau melestarikan kebudayaan dan sejarah bangsa kita karena suatu negara akan hancur jika negara tersebut tidak dapat menjaga kebudayaan dan sejarah bangsanya sendiri.


Share:

Kamis, 06 Oktober 2016

MINGGU PAGI

Kegiatan Kerja Bakti Stren Kali Warga RT.06 RW,01 Karangpilang Surabaya
Hari minggu adalah hari dimana semua orang menikmati hari libur dengan jalan2 atau santai dirumah tapi tidak bagi warga stren kali RT.06 RW.01 Karangpilang Surabaya mereka memanfaatkan hari minggu untuk kerja bakti menata pinggiran sungai, tidak hanya warga saja yang melakukan kerja bakti Karang Taruna "sang Fajar" juga ikut terjun membersihkan pinggiran sungai mereka sadar bahwa mereka juga ikut memiliki tanpa di komanda mereka langsung terjun ikut membantu warga


Share:

Senin, 03 Oktober 2016

BeDa itu InDaH

KARANG TARUNA "SANG FAJAR"
Karena dengan perberdaan kita bisa menghasilkan hal baru, contoh air dingin ditambah air panas jadinya air hangat, contoh lagi nasi tidak akan menjadi nasi kalau tidak ada beras dan air. Ciptaan tuhanpun tidak ada yang sama dialam semesta ini kalau tidak percaya bisa kalian ambil 2 butir pasir coba kalian lihat dengan seksama pasti bentuknya beda mulai dari ukurannya usianya pasti beda. Coba bayangkan bagaimana kalau isi dialam semesta ini sama semua pasti bingung kan.
Jadi gak perlu takut dengan perbedaan apalagi tampil beda






Share:

Minggu, 02 Oktober 2016

Warung Kopi Bukan sekedar Ajang "Cangkruk-an"

Warung Kopi sudah identik dengan budaya indonesia yang sebagian besar penduduk nya merupakan penikmat kopi,akan tetapi sebagian orang menganggap "Cangkruk-an" di warung kopi adalah kebiasaan yang merugikan.Di sini kami mencoba untuk memberikan sedikit gambaran tentang sisi positif Cangkruk-an di Warung Kopi yang berada di sekitar kami.

W.R. Kopi Bu Dullah JL.Mastrip Karangpilang
WARUNG KOPI SEBAGAI AJANG SILAHTUROHMI

Cangkruk-an di warung kopi bisa menjadi ajang silahturohmi di karenakan warung kopi sendiri mempunyai magnet untuk menarik orang dari semua kalangan,di sinilah terjalin sebuah komunikasi yang menyenangkan bagi kami kita bisa sharing tentang kondisi  lingkungan kita,selain itu dapat mendekat kan antara yang muda dan yang tua melalui secangkir Kopi.Begitu nikmat nya jika kondisi seperti di Warung Kopi,tidak ada kesenjangan antara yang tua dan muda,yang berduit dan yang dompet tipis,semua gelar terlepas dari badan yang penting tidak meninggal kan norma kesopanan dan tata krama.

W.R Kopi depan DEPOT SARI JL.Mastrip Karangpilang
WARUNG KOPI SEBAGAI TEMPAT MERENCANAKAN KEGIATAN YANG POSITIF.

Sebagai tempat merencanakan kegiatan Positif ? Kenapa tidak,Warung Kopi menyediakan tempat untuk hal tersebut,dengan kesederhanaan kita bisa mengutarakan pendapat kita secara bebas dan pada umumnya kami merencanakan semua kegiatan selalu di warung kopi,tapi hasil yang kita bicarakan kadang kala hanya terbengkalai tanpa tidak lanjut atau terbentur dengan aturan di organisasai.Hal itu bukan menjadi masalah bagi kami yang penting kami sudah memberikan kontribusi positif walau sekedar ide hasil Cangkruk-an di Warung Kopi




Cangkruk-an "KOPI AIR HUJAN" Jl.Mastrip Karangpilang

WARUNG KOPI SEBAGAI TEMPAT BER INOVASI USAHA

 Inilah kelebihan dari Warung Kopi bagi kami,biar pun duduk dengan bersila tidak ada yang melarang dan kami lebih merasakan kenyamanan dalam berdiskusi dan tukar pengalaman usaha,di warung kopi ini kami berhasil menumbuhkan minat untuk menjadi wiraswasta yang di modali oleh karang taruna "Sang Fajar" sendiri,hal tersebut kami ambil dari konsep pemikiran salah satu pembina kami.Karang Taruna "Sang Fajar" sebagai wadah berkumpul pemuda RT.06 RW.01 Karangpilang,Surabayayang bekerjasama dengan KSU ANGGREK SEJAHTERA serta Warga RT.06 RW.01 Karangpilang Surabaya hanya berupaya untuk memenuhi permintaan dan kebutuhanWarga RT.06 RW,01,Karangpilang Surabaya.mulai bahan pokok,Pakain Jadi,Percetakan,Penyewaan Sound System,Isi Pulsa elektrik,pembayaran Tagihan (Listrik,PDAM,BPJS) dan masih banyak lagi.Kegiatan usaha tersebut tercetus dari Cangkruk-an Warung Kopi sampai sekarang pun kami selalu ber inovasi untuk menciptakan peluang usaha tanpa merusak Lingkungan dan sesuai dengan harapan Warga RT.06 RW.01 Karangpilang Surabaya.

Demikian sedikit gambaran tentang Cankruk-an Warung Kopi untuk memperingati hari kopi sedunia
dan tak lupa kami ucapkan terima kasih untuk semua Warung Kopi tanpa keberadaan mu kami tak berkembang.


Share:

SANG FAJAR

Pengikut

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *