SANG FAJAR TEMPAT BERKREASI TANPA HENTI

Kamis, 19 Januari 2017

Pacaran Islami


   Pacaran Islami menurut beberapa orang pacaran secara islami itu ada dan boleh dilakukan dengan berbagai syarat dan ketentuannya, tapi menurut saya pacaran secara islami = LDR (Long Distance Relationship) artinya hubungan jarak jauh. Secara logika seseorang yang berhubungan jarak jauh kan tidak bisa salig bertemu, bertatap muka, ataupun berdua duaan, tetapi dengan kecanggihan teknologi sekarang hubungan jarak jauh sudah tidak bisa dikatakan sebagai pacaran secara islami lagi karena masih bisa bertatap muka dengan cara video call.

   Berbicara tentang pacaran tidak lengkap tanpa mengetahui asal usulnya. Pacar itu sebenarnya berasal dari sebuatan sebuah pewarna kuku atau sering disebut oleh orang Melayu zaman dahulu dengan sebutan ‘Inai’. Zaman dahulu di Melayu apabila ada seorang pemuda yang tertarik pada seorang gadis, pria tersebut akan menyinggahi tempat kediaman gadis yang dia inginkan dengan mengirimkan tim Pantun ke kediaman gadis tersebut. Apabila pantun yang di bawakan oleh tim pantun dari pihak pria tersebut disambut oleh pihak gadis, maka selanjutnya kedua orang tua gadis maupun pria akan memakaikan pacar (Inai) ketangan pemuda dan gadis tersebut. Setelah di pakaikanya pacar ditangan keduanya, pemuda dan gadis tersebut sudahlah bisa dibilang memiliki hubungan. Namun hubunganya ini hanyalah tahap awal, umur pacar (Inai) yang dipasangkan ditangan kedua pasangan tersebut, pada umumnya berumur sekitar tiga bulan. Ketika pacar tersebut luntur, sang pemuda diharuskan menemui pihak keluarga gadis untuk membicarakan hubungan selanjutnya. Apabila sang pria tidak kunjung datang ketika pacar tersebut sudah luntur, sang gadis berhak untuk memutuskan hubungan dengan pria tersebut. Apabila sang pemuda datang ketempat gadis di waktu yang telah ditentukan (seumur pacar yang menempel di kuku), maka barulah akan berlanjut kehubungan selanjutnya, yaitu lamaran. Pada saat lamaran itulah awal mula pembicaraan pernikahan dimulai.

   Kembali ke pokok masalah pacaran secara islami. sebenarnya pacaran itu di larang dan hukumnya haram karena pacaran termasuk dalam perbuatan yang dapat menimbulkan sex bebas (perzinahan).
Sedangkan dalam agama islam mendekati perzinahan saja itu dilarang apalagi berbuat, yang juga berarti bahwa agama islam sendiri sudah melarang adanya pacaran, jadi tentang pacaran secara islami itu sebenarnya tidak ada hanya saja beberapa orang yang berpendapat bahwa jika selama si wanita di dampingi oleh mahramnya atau lebih mudahnya selama si wanita tidak berduaan dengan orang yang ia sukai berarti tidak apa-apa, karena ada hadist nabi yang menerangkan seperti ini,
dan dengan dalil itu beberapa orang membolehkan adanya pacaran secara islami dengan syarat si wanita tidak boleh sendirian atau harus di temani mahramnya.
Sekian dulu postingan dari saya kurang lebihnya saya mohon maaf dan semoga postingan kali ini bermanfaat buat kalian semua.
Share:

Kamis, 12 Januari 2017

Pro dan Kontra "V Day"



 Pentingkah peringatan "Valentine" menrut kalian..? bagi saya pribadi peringatan V Day tidaklah begitu penting karena ada beberapa pasangan menjadikan hari peringatan ini menjadi hari kasih sayang yang berujung dengan sex bebas. Mengungkapkan kasih sayang ke seseorang yang kita sayangi tidaklah harus di hari ini dan sangat tidak di anjurkan mengungkapan kasih sayang dengan cara sex bebas, karena cinta yang sejati tidaklah haus akan nafsu.



   Sekarang banyak pasangan muda mudi yang salah cara mengungkapkan perasaan kasih sayang mereka. perasaan kasih sayang tidak harus di ungkapkan dengan sex bebas, jika seseorang itu benar cinta kepada kita dia pasti akan menjaga diri kita dari sex bebas, bukannya menjerumuskan kita ke sex bebas. Beberapa orang beranggapan pacaran adalah awal mula dari sex bebas. Awal mula pacaran yang hanya berpegangan tangan, terus pegang bahu, memeluk, meraba dan akhirnya terjadi hal yang tidak di inginkan.

   Pada perayaan hari velentine yang sebelumnya banyak terjadi kasus perzinahan dan kasusnya semakin banyak dari tahun ke tahun, Ini menandakan salah pemahaman tentang hari valentine yang seharusnya hari yang penuh kasih sayang menjadi hari perzinahan (sex bebas) yang penuh dengan nafsu.



   Menurut sejarahnya valentine ini sebenarnya adalah salah satu hari raya di romawi ysng di rayakan pada hari 15 februari yang bernama hari lupercaria. acara ini berbentuk upacara yang di selingi dengan penarikan undian untuk mencari pasangan. dengan cara menarik kertas yang barisikan nama, kemudian mereka menikah untuk periode 1 tahun dan sesudah itu mereka di tinggalkan begitu saja. kalau sudah sendiri, mereka menulis nama mereka sendiri untuk dimasukkan ke kotak undian lagi untuk di undi di upacara berikutnya.

   Sementara itu pada tanggal 14 februari adalah hari meninggalnya seorang pendeta yang bernama   St.Valentine. dia hidup di kerajaan yang di pimpin oleh kaisar claudius yang terkenal sangat kejam. kaisar claudius berambisi memiliki pasukan militer yang kuat, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamnya. Namun keinginan tersebut tidak di dukung. para pria enggan ikut berperang karena mereka tidak ingin menunggalkan keluarga dan kekasihnya. Hal ini membuat claudius marah lalu claudius membuat larangan adanya pernikahan untuk semua raknyatnya. menurut pasangan muda mudi saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal, karenanya St.Valentine menolak untuk melaksanakannya.

   St. Valentine terus melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan pasangan yang sedang jatuh cinta. Aksi ini akhirnya diketahui kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapal kecil yang hanya di terangi cahaya lilin. Sampai pada suatu malam ia tertangkap basah saat memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut dapat melarikan diri namun malang St. Valentine tertangkap. Ia di jebloskan ke penjara dan divonis hukuman mati dengan di penggal kepalanya. Sejak kematian St. Valentine (14 Februari) kisahnya menyebar luas hingga ke pelosok daerah roma.

   Ketika agama katolik mulai berkembang, para pemimpin gereja ingin turut andil dalam peran tersebut. Untuk mensiasatinya, mereka mencari tokoh baru sebagai pengganti Dewa Kasih sayang (Lupercus). Akhirnya mereka menemukan pengganti lupercus, yaitu St. Valentine. Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah upacara Lupercaria yang dilaksanakan setiap tanggal 15 Februari menjadi perayaan resmi pihak gereja. Dua tahun kemudian, sang paus mengubah tanggal perayaan menjadi tanggal 14 Februari yang bertepatan dengan tanggal kematiannya St. Valentine sebagai penghormatan dan pengkultusan kepada St. Valentine. Dengan demikian upacara Lupercalia berganti menjadi "Valentine Days".

   Menurut penjabaran di atas hari Valentine adalah acara lupercaria untuk menghormati dewa lupercus yang diganti menjadi acara untuk mengenang St. Valentine. Sebagai seorang muslim sebenarnya kita dilarang mengikuti kegiatan atau upacara dan peringatan dari agama lain, contoh saja pada perayaan Natal dan Tahun baru.
Sebagai seorang muslim seharusnya kita mau mencari tahu terlebih dahulu sebelum mengikuti suatu acara atau peringatan terlebih lagi seperti peringatan yang kontroversial seperti ini. Di berbagai negara yang mayoritas muslim lainnya perayaan Valentine dilarang seperti Malaysia, negara-negara di timur tengah dan bahkan negara Rusia yang menduduki ke 3 mayoritas penduduknya beranut faham ateisme melarang perayaan Valentine ini.



   Di indonesia sendiri perayaan hari Valentine tidak bisa sertamerta dihapuskan begitu saja karena di Indonesia ini bukan negara muslim tetapi negara mayoritas muslim, jadi di negara Indonesia ini perlu adanya toleransi antar umat beragama. Jika negara ini menghapus adanya perayaan Valentine sama saja mempersulit beribadahnya umat kristiani yang tidak mencerminkan nilai pancasila.
Kalian boleh berorasi tentang pelarangan peringatan ini tetapi dilarang mendiskriminasi umat kristiani yang merayakannya, bayangkan saja kalian hidup di negara yang mayoritas beragama kristen dan kalian mendengar tentang pelarangan pembangunan masjid di kawasan tersebut bagaimana perasaan anda..?

   Selain itu pada perayaan ini ada juga beberapa orang yang merasakan keuntungan dari adanya perayaan ini.
yah.. betul sekali para pedagang pada perayaan ini para pedagang bunga atau karangan bunga, coklat dan boneka sangatlah ramai pesanan. Ini juga dapat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di indonesia. karena negara tercinta kita negara Indonesia ini tidak dapat menghapuskan perayaan Valentine di nagara Indonesia sepatutnya kita harus tahu diri. Jika itu bukan perayaan dari agama kita setidaknya kita harus cari terlebih dahulu asal usul perayaan atau peringatan tersebut dan kita boleh atau tidak mengikuti perayaan atau peringatan tersebut.
Share:

SANG FAJAR

Pengikut

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *